Rabu, 09 Maret 2022

Perawat Satwa, Profesi yang tidak ada "Sekolah"nya

Perawat Satwa/ Zookeeper/ Mahout

Kamu pernah berlibur ke Kebun Binatang, Taman Safari atau Taman Satwa yang didaerah kamu. Ya, itu adalah salah satu bentuk dari Lembaga Konservasi untuk kepentingan umum yang diatur berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.31/Menhut-II/2012 tanggal 24 Juli 2012 tentang Lembaga Konservasi.
Gambar 1. Lembaga Konservasi Taman Satwa Lembah Hijau Lampung

Lembaga Konservasi itu sendiri adalah lembaga yang bergerak di bidang konservasi tumbuhan dan/atau satwa liar di luar habitatnya (ex-situ), baik berupa lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah yang ijinnya dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dengan masa berlaku selama 30 tahun.

Sedangkan fungsi utama dari Lembaga Konservasi itu sendiri sebagai pengembangbiakan terkontrol dan/atau penyelamatan tumbuhan dan satwa dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya Serta berfungsi sebagai tempat pendidikan, peragaan, penitipan sementara, sumber indukan dan cadangan genetik untuk mendukung populasi in-situ, sarana rekreasi yang sehat serta penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Nah, saat kamu ke Kebun Binatang, Taman Safari atau Taman Satwa tadi, pernah dong kamu melihat seseorang yang merawat satwa. Ya, itulah sebuah Profesi "Perawat Satwa" atau disebut Zookeeper".
Sedangkan untuk perawat satwa khusus pada gajah, secara internasional dipakai istilah "Mahout".
Gambar 2. Mahout (Perawat Satwa khusus Gajah) - Taman Satwa Lembah Hijau Lampung

Biasanya setiap perawat satwa, memiliki tugas terhadap satu - dua jenia satwa yang sehari-hari menjadi tanggung jawabnya.
Pemberlakuan pembagian ini disetiap tempat berbeda-beda, tergantung kebijaksanaan manajemen perusahaan.

Yuk mengenal apa dan bagaimana tugas Perawat Satwa itu tadi!
Kuy...

Deskripsi
Perawat satwa merupakan seseorang yang bertugas di kebun binatang atau sejenisnya yang bertugas untuk memonitor kesehatan hewan.
Para perawat satwa sehari-hari memberikan perawatan pada satwa, mulai dari memandikan, memberi pakan, melakukan asuhan kesehatan ketika ada yang sakit, menjaga kondisi fisik dan psikologis satwa supaya nggak stres, sampai membersihkan kandang.
Gambar 3. Mahout (Perawat Satwa khusus Gajah) sedang memandikan gajah - Taman Satwa Lembah Hijau Lampung

Dalam melakukan perawatan, pemeliharaan, pengawasan dan kesehatan satwa, para perawat satwa harus biasa mengetahui berbagai jenis penyakit pada satwa dan gejalanya serta manajemen pakan (nutrisi dan gizi) sampai cara pemberian pakan itu sendiri. Karena setiap jenis satwa memiliki cara yang berbeda-beda.

Dimana keberhasilan pemeliharaan dan perawatan satwa berada ditangan mereka, ibaratnya mereka adalah ujung tombaknya.

"Kewajiban Keeper yaitu mencintai satwanya".

Pekerjaan ini memerlukan teknik dan pengetahuan yang luas mengenai perawatan, pakan dan gizi serta pemeriksaan, pengasuhan, dan grooming.

Seorang perawat satwa tidak hanya memberi makan dan membersihkan kandang saja, tetapi harus mencintai satwanya, bagaimana mereka bisa mencintai satwa kalau tidak mengerti dan memperhatikan perilaku satwa dan bertanggungjawab terhadap satwa.

Gambar 4Mahout (Perawat Satwa khusu Gajah) memberi Suplement - Taman Satwa Lembah Hijau Lampung

Menjadi perawat hewan bukan tanpa risiko lho. Karena satwa nggak bisa berbicara dengan manusia sementara agresivitas dan liarnya tidak mudah juga untuk tebak, maka perawat sarwa perlu memahami perilaku satwa peliharaannya. Seperti yang terjadi saat musim kawin, karena pada umumnya satwa berada pada puncak agresivitasnya, tak jarang terjadi beberapa serangan tak terduga yag dilakukan satwa pada perawatnya.

Bekerja sebagai perawat satwa, tidak hanya menggunakan tenaga saja tetapi lebih ke hati dan pikiran. Kenapa hati, karena yang dipelihara adalah mahkluk hidup, jadi apaun yang dilakukan harus ikhlas. Dan kenapa juga menggunakan pikiran, karena tanpa ide-ide cemerlang perawatan satwa akan susah atau bahkan tidak mengalami kemajuan. Seperti menyediakan pengayaan (Enrichment) yang cocok pada kandang yang menjadi tempat tingal satwa serta pemeliharaan (Husbandry) yang baik, seperti perkawinan dan pembiakan hanya boleh dilakukan apabila fasilitas mendukung dan mencukupi, juga adanya pengawasan dan perawatan untuk mencegah kecelakaan ataupun kematian induk atau anaknya.

Gambar 5. Enrichment Beruang Madu dikandang exhibit - Taman Satwa Lembah Hijau Lampung

Kandang (Enclosure) harus dibuat senyaman mungkin, dan dibuat semirip mungkin seperti habitatnya. Kalau yang mencari makan dengan mengais tanah, maka makanannya harus diberikan dan diletakkan di tanah, agar perilaku mereka tidak berubah. Kalau tidak diberi tantangan seperti di alam nyata, maka satwa itu akan berubah perilakunya, mereka makan tidak seperti di alam liar lagi, karena sudah tersedia.

Gambar 6. Kandang Harimau yang tersedia kolam air karena Harimau suka berenang sesuai sifat alaminya - Taman Satwa Lembah Hijau Lampung

Kalau Harimau Sumatera suka  berenang, maka disediakan kolam air untuk harimau berenang. Juga untuk primata, jangan meletakkan makanan di bawah, taruh diatas pohon supaya perilaku mereka memanjat tetap dapat dilakukan.

Gambar 7. Owa Siamang yang asik bergelantungan diatas pohon didalam kandang exhibit - Taman Satwa Lembah Hijau Lampung

Dalam beberapa waktu, perawat satwa harus mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kinerjanya dalam pengenalan satwa, perawatan dan pemeliharaan serta memberi pakan dan melakukan monitoring satwa di kandang.

Untuk mengantisipasi penularan infeksi penyakit satwa ke manusia atau sebaliknya (Zoonosis), perawat satwa biasanya mendapatkan vaksin rutin untuk menambah kekebalan tubuh perawat satwa yang setiap harinya berhubungan langsung dengan satwa, seperti vaksin Rabies, TBC atau Hepatitis.

Gambar 8. Penanganan satwa sakit dilakukan oleh Tim Medis dibantu oleh Mahout - Taman Satwa Lembah Hijau Lampung

Jadi dalam merawat satwa, perawat satwa harus berpedoman terhadap Kesejahteraan Satwa (Animal Welfare) itu sendiri, yaitu:

1. Bebas dari rasa lapar dan haus, 

2. Bebas dari rasa tidak nyaman,

3. Bebas dari rasa sakit dan penyakit,

4. Bebas berperilaku liar dan alami, dan

5. Bebas dari rasa takut dan stress.

Gambar 9. Kandang burung Pelikan yang layak dan sesuai, agar dapat berperilaku alami - Taman Satwa Lembah Hijau Lampung.

Seorang perawat satwa juga harus memiliki Pengetahuan dan Keahlian, seperti:
1.Kemampuan observasi
2.Kemampuan berpikir kritis
3.Kemampuan melakukan analisis
4.Kemampuan problem solving
5.Pengetahuan kesehatan hewan
6.Pengetahuan nutrisi hewan
7.Pemahaman biologi

Nah...begitulah Profesi Perawat Satwa/ Keeper/ Mahout di Lembaga Konservasi.

Mahatma Gandhi pernah berkata, "The greatness of a nation can be judged by the way its animals are treated".
"Kebesaran suatu bangsa dapat dinilai dari cara hewan-hewannya diperlakukan. Kebesaran suatu bangsa dapat dinilai dari cara hewan-hewannya diperlakukan'.

Sekian & terimakasih 🙏🙏🙏

Sumber:
https://campus.quipper.com/careers/perawat-hewan

Mengenal OWA SIAMANG si hitam yang "Setia" di Taman Satwa Lembah Hijau Lampung

Pengembangbiakan (Breeding) Owa Siamang di Lembah Hijau Indonesia merupakan rumah bagi primata, karena dari 250 spesies primata yang ada di ...